Langsung ke konten utama

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM. Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran PKn dan Perencanaan Pembelajaran

Nama                          : Florence Octavia
No. Pokok                  : 2015820067
Program Studi           : PGSD
Kelas                           : BSD-5
Mata Ujian                 : Pengembangan Pembelajaran PKn SD dan Perencanaan
                           Pembelajaran
Dosen/Penguji            : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd, MM

A.                 Pengembangan Pembelajaran PKn
1. Jelaskan secara ontologi mengenai pentingnya pendekatan Tematik serta implementasinya dalam k13 pada tema terkait PKn
2.      Jelaskan menurut pemahaman saudara mengenai model pembelajaran PAIKEM dalam PKn SD

3.  Dalam kajian epistemologi bagaimana mengembangkan pembelajaran PKn dengan kontekstual learning (CTL)
4.      Bagaimana mengembangan PKn di SD dengan Portofolio
5.      Berikan analisis saudara mengenai mengapa penting pengembangan PKn
B.               Perencanaan Pembelajaran
1.      Buatlah analisis kebutuhan siswa dalam menyusun perencanaan pembelajaran
2.      Bagaimana anda merencanakan pembelajaran di SD
3.      Buatlah analisis perbedaan RPP dari kurikulum KBK, KTSP dan 2013


JAWABAN
A.    
1.  Pendekatan tematik adalah suatu sistem pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran yang dikaitkan/berpusat pada satu pokok permasalahan (tema), sehingga terjadi kepaduan antara yang satu dengan yang lain dan dapat memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa. Pengalaman yang berarti tersebut ditunjukan dengan mampunya siswa menghubungkan antara konsep-konsep belajar yang telah dilakukannya dan dapat diwujudkannya/direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siwa tidak hanya menghafal materi pelajaran saja. Pendekatan tematik menekankan pada pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan dan melakukan pengalaman belajaranya sendiri (learning by doing). Makadari pada itu, pembelajaran tematik sangat penting karena memiliki beberapa manfaat, yaitu :
a.         Dengan menggabungkan berbagai mata pelajaran akan terjadi penghematan karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan dihilangkan
b.         Siswa dapat melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat dari pada tujuan akhir itu sendiri
c.         pembelajaran tematik dapat meningkatkan taraf kecakapan berfikir siswa
d.         kemungkinan pembelajaran yang terpisah-pisah sedikit sekali terjadi, karena siswa dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih tematik
e.         pembelajran tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi kesempatan transfer pembelajaran (transfer of learning)
f.          Dengan pemanduan pembelajaran antar mata pelajaran diharapkan penguasan matri pembelajaran akan semakin meningkat
g.         pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap ilmu pengetahuan
h.         Motivasi belajar dapat ditingkatkan dan diperbaiki
i.          Pembelajaran tematik membantu menciptakan struktur kognitif
j.          melalui pembelajaran tematik terjadi kerjasama yang lebuh meningakatantara para guru, para siswa, guru-siswa dan siswa-orang/nara sumber lain;belajarmenjadi lebih menyenangkan, belajar dalam situasi lebih nyata dan dalam konteks yang bermakna.

    Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang relatif baru,  sehingga dalam  implementasinya belum sebagaimana yang diharapkan. Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik ini. Hal ini terjadi antara lain karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif  tentang pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan  kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata pelajaran/bidang studi. Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar pada saat ini  difokuskan pada kelas-kelas bawah (kelas 1 dan 2) walaupun sebenarnya pendekatan pembelajaran tematik ini bisa dilakukan di semua kelas sekolah dasar.

2.    Paikem adalah singkatan dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran PKN guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Sehingga proses pembelajaran PKN tidak terasa membosankan bagi siswa.
3.    Pembelajaran kontekstual adalah proses pendidikan yang holistik, dan bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut  dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, baik pribadi, sosial maupun kultural, sehingga siswa memiliki pengetahuan/keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan/di transfer dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.ada tujuh langkah dalam ctl yang bisa dilakukan oleh guru :mengembangkan pemikiran  bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, bukan sekedar menerima, pengetahuan yang dibangun berdasar pada pengetahuan awal.
4.    Pembelajaran berbasis portofolio yaitu sebuah pembelajaran yang aktif dan kreatif produktif yang bersifat kooperatif dan kolaboratif. Pembelajaran ini adalah sebuah inovasi dalam pembelajaran PKn sebagai wujud nyata dari pembelajaran kontekstual yang mengandalkan keaktifan siswa untuk terjun ke lapangan di bawah bimbingan guru guna mendapatkan sebuah pengalaman langsung yang hasilnya harus disajikan di kelas oleh masing – masing kelompok dengan  masalah yang dipilih.
5.    Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang berguna untuk pembentukan kepribadian seseorang. Karena pendidikan kewarganegaraan mempelajari tentang bagaimana seseorang menjadi warga negara yang benar dan baik. Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu pelajaran yang penting dan wajib untuk dipelajari. Bisa kita tinjau dari SD hingga Kuliah. Setiap tingkatan sekolah pasti ada pelajaran ini. Apalagi kita berada di negara republik Indonesia yang dikenal bersifat kewarganegaraan. Disetiap tindakan kita harus memiliki pengertian terhadap sesama warga negara. Pendidikan kewarganegaraan ini hampir sama disetiap jenjang pendidikannya. Hanya saja setiap tingkat ada penambahan yang lebih dalam untuk memahaminya. Akan tetapi untuk tingkat perkuliahan nama dari pendidikan kewarganegaraan di ubah menjadi pendidikan pancasila. Pembahasannya tetap sama saja yaitu tentang masalah yang menyangkut sistem bernegara dan tata kehidupan yang selaras dengan norma pancasila dan kehidupan bangsa Indonesia. Akan tetapi meskipun pelajaran ini sudah dianggap wajib, masih juga banyak pelajar yang malas untuk mempelajarinya. Karena pelajaran ini anggapan mereka sangat membosankan untuk dipelajari. Padahal pelajaran ini untuk kepentingan semua warga negara menurut anggapan pemerintah. Maka dari itu penting dilakukan pengembangan PKN agar siswa tertarik untuk mempelajari dan memahami PKN.

B.    
1.  Menganalisis kebutuhan siswa dalam menyusun perencanaan pembelajaran merupakan kegiatan mencari tahu apa saja yang siswa butuhkan dalam kegiatan pembelajaran, baik di lingkungan. guru terlebih dahulu harus mengetahui karakteristik siswa-siswanya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik baru setelah itu membuat RPP. Dalam pembelajaran Rancangan Pembelajaran atau RPP sangat penting, karena dengan adanya RPP pembelajaran lebih terarah dan teratur berjalan dengan baik. Guru pun harus membuat Rancangan Pembelajaran yang menyenangkan dengan materi, media / bahan ajar yang menyenangkan bagi siswa itu sendiri, dan tidak membosankan.
2.  Berikut adalah hal-hal yang harus disiapkan saat akan merencanakan pembelajaran di SD :
·         Menetapkan apa yang mau dilakukan oleh guru, kapan dan bagaimana cara melakukannya dalam implementasi pembelajaran. 
·         Membatasi sasaran atas dasar tujuan intruksional khusus dan menetapkan pelaksanaankerja untuk mencapai hasil yang maksimal melalui prosespenentuan target pembelajaran. 
·         Mengembangkan alternatif-alternatif yang sesuai dengan strategi pembelajaran. 
·         Mengumpulkan dan menganalisis iniformasi yang penting untuk mendukung kegiatan pembelajaran. 
·         Mempersiapkan dan mengkomunikassikan rencana-rencana daan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pembelajaaran kepada pihak yang berkepentingan.
3.      Perbedaan RPP dari kurikulum KBK, KTSP dan 2013
a. KBK 2004
·         Standar kompetensi lulusan diturunkan dari standar isi
·         Standar isi diturunkan dari standar kompetensi
·         Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan
·         Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
·         Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
·         Pengembangan kurikulum sampai pada silabus
·         Tematik kelas i dan ii (mengacu mapel)
b.  KTSP
·           Standar Isi ditentukan terlebih daulu kemudian ditentukan SKL.
·           Lebih tekankan ke aspek pengetahuan.
·           Jejang SD Tematik untuk kelas I – III.
·           Jam mata pelajaran lebih sedikit dan jumlah mata pelajaran lebih banyak dibanding Kurikulum 2013.
·           Standar proses pembelajaran yakni Eksplorasi, Elaborasi, serta Konfirmasi.
·           TIK jadi mata pelajaran.
·           Penilaian dilakukan di aspek pengetahuan.
·           Pramuka bukan jadi ekstrakurikuler wajib.
·           Penjurusan mulai kelas XI jenjang SMA/MA.
·           BK lebih pada menyelesaikan masalah siswa.
c.   K13
·           Standar Kompetensi Lulusan (SKL) ditentukan terlebih dahulu kemudian baru Standar Isi yang berbentuk Kerangka Dasar Kurikulum.
·           Aspek kompetensi kelulusan seimbang antara soft skills dan hard skills.
·           Jenjang SD Tematik Terpadu kelas I – IV.
·           Jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibanding KTSP
·           Pembelajaran di jenjang SD (tema) dan SMP/SMA/SMK (mata pelajaran) dilakukan dengan pendekatan ilmiah.
·           TIK bukan mata pelajaran melainkan media pembelajaran.
·           Standar penilaian gunakan penilaian otentik, mengukur semua kompetensi.
·           Pramuka jadi ekstrakurikuler wajib.
·           Penjurusan dimulai kelas X di jenjang SMA/MA.
·           BK ditekankan untuk kembangkan potensi siswa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sang Ular Juga Ingin Berkemah

Nama : Florence Octavia Nim : 2015820067 Sang Ular Juga Ingin Berkemah Pernahkah kamu mendengar kata Hizbul Wathan ? ya hizbul wathan atau biasa disingkat HW adalah organisasi ortonom muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja dan pemuda dengan sistem kepanduan. Yaaa.. bisa dibilang serupa dengan pramuka. Nah, kali ini aku ingin membagikan kisah pengalamanku selama 3 hari 2 malam berkemah ala hizbul wathan. Aku berangkat pada hari rabu pagi bersama seluruh mahasiswa fakultas pendidikan dan beberapa dosen dengan menggunakan mobil tronton yang biasa dipakai oleh TNI.

Kurikulum Negara Tugas Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Nama Mahasiswa : Florence Octavia NIM : 2015820067 Kelas : BSD 4 Dalam penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi pembelajaran mengenai kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan dll. Selain itu terdapat juga materi mengenai kesehatan tubuh atau materi mengenai penyakit-penyakit menular yang mungkin menjangkiti manusia, dengan segala cara penyebarannya. Penyajian atau pemaparan materi lebih banyak di analogikan dengan contoh nyata atau kejadian sejarah masa lalu (perang dunia I, perang perancis dan india, sejarah kerajaan mesir atau kejadian penting di new mexico), juga di analogikan dengan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh siswa sehingga materi pelajaran bersifat aplikatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan implementasi kurikulum tersebut dengan kurikulum Indonesia pada tahun 1947, 1964 dan 1968. Hal ini dikarenakan Malaysia pernah belajar pada Indonesia dengan menggunakan kurikulum tersebut dan masih diterapkan secara konsis...

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,MM. Tugas Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Judul The Nature and Basic Concepts Of Curriculum

Nama : Florence Octavia Kelas : BSD 4 NIM : 2015820067 A. The nature of Curriculum The term "curriculum" has various interpretations formulated by experts in the field of curriculum development since the past until the present. The berdeda interpretations vary from one another, in accordance with the gravity core and the views of the experts concerned. The term comes from the Latin curriculum, namely "Curriculae" means the distance that must be taken someone runners. At that time, the notion of curriculum is a period of education that must be taken by students who aim to obtain a diploma. In this case, a diploma essentially a proof that the student has taken the form of curriculum lesson plans, as well as a runner has to take a distance from one place to another, and finally reach the finish. In other words, a curriculum is regarded as a very important jenbatan to reach the end point of a journey and is characterized by the acquisition of a specific diploma. S...