Nama : Florence Octavia
Nim : 2015820067
Sang
Ular Juga Ingin Berkemah
Pernahkah kamu
mendengar kata Hizbul Wathan ? ya hizbul wathan atau biasa disingkat HW adalah
organisasi ortonom muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik anak, remaja dan
pemuda dengan sistem kepanduan. Yaaa.. bisa dibilang serupa dengan pramuka.
Nah, kali ini aku ingin
membagikan kisah pengalamanku selama 3 hari 2 malam berkemah ala hizbul wathan.
Aku berangkat pada hari rabu pagi bersama seluruh mahasiswa fakultas pendidikan
dan beberapa dosen dengan menggunakan mobil tronton yang biasa dipakai oleh
TNI.
Beberapa hari sebelum
hari keberangkatan pihak panitia telah membagi kami semua kedalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 8 orang. Kebetulan aku berada di
kelompok yang bernama Siti Walidah. Jadi
seluruh kelompok diberi nama berdasarkan nama-nama pahlawan muhammadiyah. Kelompokku
ini terdiri dari 5 mahasiswa dan 3 dewan pengenal. Aku sangat senang teman
sekelompokku tidak lain adalah teman sekelasku semua yaitu Rani, Elita, Eka dan
Titah. Jadi aku tidak perlu susah-susah untuk membaur lagi. Tetapi kami berlima
sangat bingung siapa yang dimaksud dengan “dewan pengenal”. Sempat kami saling bertanya-tanya tentang dewan
pengenal tetapi tidak ada satupun dari kami yang tahu.
Lalu aku dan Rani pun
memberanikan diri bertanya kepada salah satu dosen tentang siapa itu dewan
pengenal, dan ternyata dewan pengenal adalah siswa SMP Muhammadiyah yang ikut
membantu panitia dalam mensukseskan acara kemah kami. Dan dewan pengenal ini
tidak dibebankan dalam membawa perlengkapan kelompok. Akhirnya rasa penasaran
kami pun terjawab dan kami pun bisa segera membagi tugas masing-masing dalam
membawa peralatan.
Baiklah, kembali lagi
pada hari keberangkatan kami. Sebenarnya aku datang sedikit terlambat. Hal itu
dikarenakan aku harus mampir ke beberapa warung untuk membeli perlengkapan
kemah yang lupa dibawa oleh temanku. Untungnya tempat duduk di tronton memang
sudah dibagikan sesuai dengan kelompok masing-masing jadi meskipun terlambat aku
tetap dapat tempat duduk di dekat teman sekelompokku.
Setibanya di parkiran
perkemahan, seluruh mahasiswa masih harus berjalan kaki cukup jauh dan
menanjak. Bayangkan betapa lelahnya kami membawa tas ransel besar dan tas
jinjing besar berjalan melewati lintasan bebatuan dan menanjak. Lalu saat tiba
di area tenda, kami berlima langsung mencari tenda milik kelompok kami. Dan segera
merapikan barang bawaan kami dan beristirahat sejenak.
Belum hilang rasa lelah
kami, kami semua sudah harus berkumpul di lapangan untuk melakukan upacara
pembukaan hizbul wathan. Disini lah kami melihat 7 orang siswa SMP yang terdiri
dari 4 laki-laki dan 3 perempuan. Lalu setelah upacara kami diberi waktu untuk
makan siang dan shalat dzuhur lalu lanjut melakukan pengenalan kepada para
pelatih hw dan mendengarkan materi-materi yang diberikan.
Malam haripun sudah
tiba. Ini adalah malam pertama kami disini. Cuaca mulai terasa dingin tetapi
kami tetap harus mendengarkan materi yang diberikan oleh dosen dan pelatih di
tengah lapangan. Saat aku dan temanku sedang asik menyimak materi yang
diberikan dosen tiba-tiba ada suara teriak dari belakangku. Ternyata salah
seorang mahasiswa wanita yang ntah siapa namanya melihat ular kecil disamping
kaki nya. Dan benar saja!! Ada ular!! Akupun panik dan langsung pergi menjauh
beberapa langkah. Lalu ular tersebut dibawa oleh salah satu panitia, ntah
dibuang, dibunuh atau diapakan aku tidak tahu. meskipun ular tersebut berukuran
kecil, tetapi bagian tubuh bawahnya berwarna belang. Katanya sih itu pertanda
bawah ular tersebut berbisa.
Beberapa menit kemudian
suasana kembali kondusif dan normal. Pelatih bilang kami tidak perlu panik dan
tetap tenang serta waspada. Kami semua pun lanjut menyimak materi hingga
selesai dan tiba waktunya beristirahat. Aku masih sangat lelah karna perjalanan
pagi tadi di tambah lagi syok dengan adanya ular kecil yang ingin ikut
berkemah. Tapi syukurnya aku tetap bisa tidur pulas meskipun badanku juga
kedinginan.
Lalu subuh pun tiba. Aku
bergegas untuk wudhu dan melakukan shalat subuh. Cuaca sangat amat dingin
hingga aku menggigil. Aku hanya memakai jaket levis yang tidak seberapa tebal
sehingga aku merasa sangat kedinginan. Aku meminjam jaket tambahan kepada teman
sekelompokku tetapi tidak ada yang membawa lebih. Aku tidak habis akal, aku
datangi tenda-tenda lain dan bertanya apakah ada jaket lebih yang tidak
dipakai, tetapi jawabannya sama semua yaitu tidak ada.
Akupun pasrah dan tetap
menahan dingin itu. Lalu aku mampir ke warung dekat toilet dan disana aku
bertemu dengan Anjar. Dengan kondisi menggigil akupun bertanya pada Anjar
apakah ia punya jaket lebih lalu ia justru menawarkan aku untuk memakai
jaketnya. Awalnya aku menolak karena kalau aku pakai jaket Anjar maka dia yang
akan kedinginan. Lalu Anjar bilang ia sudah memakai baju 3 lapis jadi tidak
terasa dingin lagi. Aku sangat berterimakasih pada Anjar. Dia benar-benar teman
yang baik. Berkat jaket Anjar aku sudah tidak kedinginan lagi.
Mataharipun sudah
semakin naik dan cuaca sudah mulai hangat. Hari ini adalah hari kedua kami
disini. Dan kami melakukan rutinitas seperti kemarin yaitu menyimak materi yang
diberikan pelatih dan dosen.
Lalu pada malam harinya
kami melakukan kegiatan pentas seni dan ditemani juga oleh api unggun. Setiap
kelompok diwajibkan menampilkan minimal 1 pertunjukkan seni. Kelompokku menampilkan
seni puisi berantai bertemakan komedi. Malam ini sangat menyenangkan, bernyanyi
bersama teman-teman dan menghangatkan badan di depan api unggun hingga larut
malam.
Keesokan paginya tepat
di hari ketiga kami berkemah ada kabar menggemparkan. Salah satu mahasiswa yang
biasa kami panggil “mas Teguh” mengalami musibah digigit ular berbisa kemarin
sore. Kabar ini baru terdengar dipagi hari mungkin agar mahasiswa tidak resah
dan panik saat malam kemarin. Syukur alhamdulillah mas Teguh sudah baik-baik
saja pagi tadi. Penanganan yang cepat oleh para paanitia dan dosen membuat ia
bisa selamat. Salah satu dosen berkata, jika pengobatan dan penanganan
terlambat sedikit saja mungkin mas Teguh tidak bisa berada di tengah-tengah
kami lagi.
Sore haripun tiba, kami
segera bersiap untuk pulang menuju kampus dan rumah tercinta. Sungguh ini
pengalaman yang luar biasa. Pertama kali aku melakukan kemah, lelah, gembira,
risau, sedih semuanya aku rasakan selama kegiatan berkemah ini. Aku tidak akan
pernah melupakan kenangan ini. Semuanya sangat menyenangkan...
seram juga ya ada kejadian seperti ini
BalasHapusWahhh kerennnn!!
BalasHapusP
BalasHapusJudulnya sangat menarik, membuat saya ingin segera membacanya dan mengetahui isi dari tulisan ini
BalasHapusWah ular jenis apa ya itu kira2?
BalasHapusSeru tapi jadi serem yaa ada binatang buas
BalasHapusJudulnya sangat kreatif karena dapat memancing minat para pembacanya
BalasHapusJudul yang keren dan menarik.👏👏sehingga saya ingin cepat-cepat membacanya.
BalasHapus