Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,MM. Tugas Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Judul The Nature and Basic Concepts Of Curriculum

Nama : Florence Octavia Kelas : BSD 4 NIM : 2015820067 A. The nature of Curriculum The term "curriculum" has various interpretations formulated by experts in the field of curriculum development since the past until the present. The berdeda interpretations vary from one another, in accordance with the gravity core and the views of the experts concerned. The term comes from the Latin curriculum, namely "Curriculae" means the distance that must be taken someone runners. At that time, the notion of curriculum is a period of education that must be taken by students who aim to obtain a diploma. In this case, a diploma essentially a proof that the student has taken the form of curriculum lesson plans, as well as a runner has to take a distance from one place to another, and finally reach the finish. In other words, a curriculum is regarded as a very important jenbatan to reach the end point of a journey and is characterized by the acquisition of a specific diploma. S

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,MM Tugas Sekolah Impianku

Nama : Florence octavia Kelas : BSD 4 Mata Kuliah : Pengembangan Inovasi Kurikulum Dosen : Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,MM Jika saya diberi kesempatan untuk membangun sebuah Sekolah Dasar sesuai dengan keinginan dan imajinasi saya maka saya akan mendirikan sekolah yang sedikit unik. Tidak hanya murid yang bersekolah tetapi juga para wali murid. Karena sampai saat ini di Indonesia sangat jarang  sekolah khusus untuk orang tua. Seperti yang kita ketahui, menjadi orang tua tidak lah mudah. Mendidik anak dengan baik dan memahami karakter serta kecerdasan anak adalah hal yang sangat penting. Maka dari pada itu sekolah yang saya dirikan setidaknya akan mengadakan proses belajar mengajar untuk para wali murid minimal 1 kali dalam seminggu. Dan saya juga akan mempekerjakan guru-guru profesional dan ahli dalam bidangnya agar para wali murid dapat pengetahuan yang tepat untuk

Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd,MM. Tugas Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Judul Hakikat Kurikulum, Konsep Kurikulum dan Sejarah Perkembangan Kurikulum Negara Indonesia

Nama Mahasiswa : Florence Octavia NIM : 2015820067 Kelas : BSD 4 A. Hakikat Kurikulum         Istilah “kurikulum”memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dengan dewasa ini. Tafsiran-tafsiran tersebut berdeda-beda satu dengan lainnya, sesuai dengan titik berat inti dan pandangan dari pakar bersangkutan. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae” artinya jarak yang harus ditempuh seseorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara satu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap sebagai jenbatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dar

Kurikulum Negara Tugas Dr. Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Nama Mahasiswa : Florence Octavia NIM : 2015820067 Kelas : BSD 4 Dalam penyusunan kurikulum Malaysia, banyak mengandung materi pembelajaran mengenai kesehatan lingkungan seperti polusi air, udara, makanan dll. Selain itu terdapat juga materi mengenai kesehatan tubuh atau materi mengenai penyakit-penyakit menular yang mungkin menjangkiti manusia, dengan segala cara penyebarannya. Penyajian atau pemaparan materi lebih banyak di analogikan dengan contoh nyata atau kejadian sejarah masa lalu (perang dunia I, perang perancis dan india, sejarah kerajaan mesir atau kejadian penting di new mexico), juga di analogikan dengan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh siswa sehingga materi pelajaran bersifat aplikatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan implementasi kurikulum tersebut dengan kurikulum Indonesia pada tahun 1947, 1964 dan 1968. Hal ini dikarenakan Malaysia pernah belajar pada Indonesia dengan menggunakan kurikulum tersebut dan masih diterapkan secara konsis